Pembelajaran Bauran (Blended Learning)
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini efektf untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.
Upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah/ guru dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai upaya yang terbaik dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini. Guru, siswa, dan orang tua dapat berinteraksi melalui media sosial dan melakukan proses pembelajaran secara daring.
Blended learning merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blended artinya campuran atau kombinasi yang baik. Blended learning ini pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.
Semler menegaskan bahwa: “Blended learning mengombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktik dunia nyata. Sistem pembelajaran online, latihan di kelas, dan pengalaman on-the-job akan memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka. Blended learning mengunakan pendekatan yang memberdayakan berbagai sumber informasi yang lain (Husamah, 2014: 16).
Moebs & Weibelzahl mendefinisikan blended learning sebagai pencampuran antara online dan pertemuan tatap muka (face-to-face meeting) dalam satu aktivitas pembelajaran yang terintegrasi. Blended learning juga berarti menggunakan sebuah variasi metode yang mengombinasikan pertemuan tatap muka langsung di kelas tradisional dan pengajaran online untuk mendapatkan objektivitas pembelajaran (Akkoyunlu & Soylu, 2006 dalam Hasamah, 2014).
Jadi dapat disimpulkan bahwa blended learning atau pembelajaran bauran merupakan kegiatan pembelajaran yang memadukan antara aktivitas pembelajaran secara daring (online) dan pertemuan tatap muka di kelas.
Dalam kondisi pandemi covid-19 seperti sekarang kegiatan tatap muka di kelas belum dapat dilakukan semenjak ada peraturan belajar di rumah. Meskipun demikian, teknologi terus berkembang sehingga kegiatan tatap muka pun dapat dilakukan secara Virtual daring (online) melalui aplikasi video konferensi, seperti zoom meeting, cisco webEx, google hangouts meet, microsoft teams, whatsapp, slack, GoToMeeting, face time, dan Jisti.
Karakteristik Blended Learning
- Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
- Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
- Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
- Pengajar dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, pengajar sebagai fasilitator dan orangtua sebagai pendukung.
Kelebihan Blended Learning
Menurut Kusairi (dalam Husamah 2014: 35), metode blended learning memiliki kelebihan sebagai berikut.
- Peserta didik leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri dengan memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara daring (online).
- Peserta didik dapat berkomunikasi/ berdiskusi dengan pengajar atau peserta didik lain yang tidak harus dilakukan saat di kelas (tatap muka).
- Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar jam tatap muka dapat dikelola dan dikontrol dengan baik oleh pengajar.
- Pengajar dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas internet.
- Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi atau mengerjakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran.
- Pengajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan memanfaatkan hasil tes dengan efektif.
- Peserta didik dapat saling berbagi file dengan peserta didik lainnya.
Sebuah Alternatif Solusi
Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran dengan metode blended learning dapat dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan teknologi dengan tetap menjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Untuk itu, metode blended learning sangat tepat diterapkan untuk pembelajaran jarak jauh disaat ada kebijakan bahwa pembelajaran harus dilakukan di rumah. Orang tua pun bisa lebih berperan mendampingi putra-putrinya belajar secara daring (online). Ruang kelas di sekolah menjadi tidak diperlukan lagi ketika menerapkan metode blended learning.
Pembauran antara model pembelajaran konvensional dan modern yang berbasis teknologi internet tidak bisa dielakan lagi. Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah menjadi keniscayaan sepanjang teknologi itu digunakan untuk mendukung dan mempercepat tercapainya tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan demikian, dalam kondisi apapun proses pembelajaran harus tetap berlangsung agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Tahapan dalam pelaksanaan metode ini ada 4 yaitu :
Pembukaan
Dalam tahap ini, dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan video conference Zoom. Guru bersama seluruh peserta diidk melakukan berdoa, apersepsi dan presensi.
Belajar Mandiri
Guru memberikan link video pembelajaran yang di dapatkan dari sumber belajar di portal rumah belaja. Dalam kegiatan ini, peserta didik di minta mengamati dan memahami materi yang ada di dalam video pembelajaran tersebut secara mandiri.
Penguatan Materi
Dengan menggunakan video conference Zoom, guru dan peserta didik kembali dalam kegiatan tatap muka. Disini guru memberikan penguatan materi, dan timbal balik sehingga komunikasi dua arah dapat terjadi antara guru dengan peserta didik.
Tahap ini, merupakan tahap paling penting karena peserta didik dapat langsung berkomunikasi dua arah sehingga permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat teratasi dengan adanya penguatan materi dari guru.
Evaluasi
Untuk melihat seberapa besar pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari oleh peserta didik, guru melaksanakan tahap evaluasi dengan menggunakan bantuan google form. Dari sini dapat di lihat tingkat pemahaman peserta didik dalam pertemuan tersebut.
Secara garis besar, metode blended learning dapat digunakan dengan baik dan membawa hasil yang baik bagi keberhasilan belajar dalam pembelajaran di masa pandemi dengan memanfaatkan portal rumah belajar.
sumber:
Ismail Kusmayadi S.Pd , seputarbandungraya.com/2020/08/blanded-learning-pembelajaran-di-tengah.html
Pemanfaatan Sumber Belajar dengan metode BLENDED LEARNING, Penulis Listiadi, S.Pd. http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2020/10/pemanfaatan-sumber-belajar-dengan-metode-blended-learning/
#PusdatinKemendikbud #PembaTIK2020 #DutaRumahBelajar2020 #RumahBelajar2020 #BerbagiTIK
Komentar
Posting Komentar