Langsung ke konten utama

Pembelajaran Mendalam atau "Deep Learning" oleh Kemendikbud tidak sama dengan konsep Deep Learning dalam Ranah Artificial Intelligence (AI)



Dalam pendekatan  kurikulum Indonesia yang baru (sering disebut sebagai "Pembelajaran Mendalam" atau "Deep Learning" oleh Kemendikbud), istilah "deep learning"  tidak sama dengan  konsep Deep Learning dalam ranah Artificial Intelligence (AI). Sebaliknya, dalam konteks pendidikan, deep learning merujuk pada **pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam, bukan sekadar hafalan atau pembelajaran permukaan (surface learning).**

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, telah menegaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih **bermakna, menyenangkan, dan mendalam** bagi siswa.

Berikut adalah uraian lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan deep learning dalam kurikulum Kemendikbud yang baru, dengan mengacu pada pilar-pilar utamanya:

1. Definisi dan Tujuan Utama:

Pemahaman Mendalam:
Deep learning menekankan bagaimana siswa memahami konsep secara menyeluruh, mengaitkannya dengan berbagai disiplin ilmu, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Ini berarti siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi, mensintesis, dan merefleksikan informasi.

Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi:
Pendekatan ini mengutamakan proses berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) seperti pemecahan masalah (problem solving), kolaborasi, dan menemukan makna dari apa yang dipelajari.

Peningkatan Kualitas Pendidikan:
 Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi krisis pembelajaran dan membekali siswa dengan kompetensi global yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.

2. Tiga Pilar Utama Deep Learning (Pendekatan):

Deep learning dalam konteks Kemendikbud mengintegrasikan tiga elemen utama yang dikembangkan agar siswa dapat menguasai pengetahuan sekaligus mendapatkan pengalaman lebih bermakna:

Mindful Learning (Pembelajaran Berkesadaran):

    * Mengajak siswa untuk senantiasa sadar akan proses pembelajaran yang sedang ia jalani.
    * Guru harus menyadari keunikan setiap siswa, termasuk potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda.
    * Siswa diajak untuk menyadari apa yang sudah dipahami, apa yang belum, kemajuan pemahaman, serta hal-hal yang masih bisa dieksplorasi.
    * Melibatkan metakognisi, yaitu kesadaran akan cara berpikir dan belajar diri sendiri.

Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna):

    * Mendorong siswa untuk berpikir dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan belajar.
    * Siswa diajak untuk memahami alasan di balik setiap materi yang dipelajari, sehingga mereka menyadari manfaatnya dalam kehidupan nyata.
    * Contohnya, guru tidak hanya menyampaikan teori sains, tetapi juga membantu siswa memahami peran teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari, atau menjelaskan manfaat konsep matematika dalam pengelolaan keuangan.
    * Pendekatan ini memiliki kesamaan dengan pendekatan konstruktivisme, di mana siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan menghubungkan informasi baru dengan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.

Joyful Learning (Pembelajaran Menggembirakan):

    * Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan agar pembelajaran lebih aktif, interaktif, eksploratif, dan kolaboratif.
    * Peserta didik merasa bergembira atau senang dalam proses pembelajaran, sehingga memiliki antusiasme tinggi untuk mengikuti pelajaran.
    * Pendekatan yang mengombinasikan dengan hal-hal yang menyenangkan dapat melekat lebih lama dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Hubungan dengan Kurikulum Merdeka:

Deep learning bukan sebuah kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Merdeka, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang dapat diintegrasikan dan mengoptimalkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada struktur dan organisasi pembelajaran, sedangkan deep learning lebih pada proses pembelajarannya. Keduanya memiliki tujuan yang sejalan, yaitu menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan mendorong pengembangan kompetensi abad ke-21.

4. Implementasi:

Penerapan deep learning dalam pendidikan akan dilakukan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan menyenangkan. Hal ini mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi konsep dan menghubungkan berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu kognitif hingga penerapannya dalam dunia nyata. Guru diharapkan berperan sebagai fasilitator yang merancang pengalaman belajar yang membantu siswa mengembangkan kompetensi global melalui pemecahan masalah di dunia nyata.

Singkatnya, deep learning dalam kurikulum Kemendikbud yang baru adalah upaya untuk menggeser paradigma pembelajaran dari sekadar transfer pengetahuan menjadi proses yang lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan, dengan fokus pada pengembangan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan kemampuan aplikasi dalam kehidupan nyata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Daftar Peserta UN Tahun 2020

Peserta Ujian Nasional Tahun 2020 dapat di cek di Manajemen PDUN, Cara Login PDUN 2020 sudah dapat Anda lakukan, karena saat ini Nama-nama siswa yang akan mengikuti UN Tahun 2019 telah keluar pada laman tersebut. Cek Peserta UN Tahun 2019 / 2020 melalui laman http://pdun.data.kemdikbud.go.id/, atau cek Peserta Ujian Nasional Tahun 2020 di Manajemen PDUN, Cara Login PDUN 2020 sudah dapat Anda lakukan, karena saat ini Nama-nama siswa yang akan mengikuti UN Tahun 2019 telah keluar pada laman tersebut. Cek Peserta UN Tahun 2020 di http://pdun.data.kemdikbud.go.id/ Dengan mengecek Data siswa yang akan mengikuti UN di sekolah Anda tentunya ini akan membantu melihat apakah ada data siswa di sekolah Anda yang masih salah atau sudah benar semua, jika memang data siswa di sekolah Anda ada yang masih salah tentunya dengan segera dilakukan Perbaikan melalui Aplikasi Dapodik oleh Operator Dapodik PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Operator sekolah/PKBM Pusat Kegiatan Be...

PENDAFTARAN PAKET ABC

TELAH DI BUKA PENDAFTARAN TAHUN AJARAN BARU  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Manunggal Nusantara Cyberschool (MNC) Untuk persiapan UJIAN NASIONAL  Syarat Untuk mendaftar Paket C ( Setara SLTA ) Lulus SMP minimal 3 tahun kebelakang sebelum tahun ajaran mengikuti UN. Contoh: untuk UN 2018 maka harus lulus SMP minimal 2015 kebelakang, 2000, 1995, dst bisa Harus mempunyai Ijazah SMP  Mengisi Formulir Pendaftaran yang sudah disediakan Foto Copy Ijazah SMP di Legalisir ASLI sebanyak 5 lembar, fotocopy 3 lembar  Menyerahkan Pas foto ukuran 2×3 (5 lembar), 3×4 (8 lembar), 4x6 (2 lembar) berpakaian kemeja putih polos, latar belakang warna merah dan hitam putih Membayar Uang Pendaftaran dan pendidikan sesuai ketentuan  Usia calon siswa tidak dibatasi  (usia wajar dikmen – diatas 12 tahun keatas)  Juga menerima Siswa Drop Out SMA/SMK atau Tidak Lulus SMA/SMK . SYARAT DAN KETENTUAN PENDAFTARAN Mengisi Form Pendaftaran  di menu Klik D...

PETUNJUK TEKNIS PENDIRIAN PKBM

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN/PENDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) I. SOSIALISASI A. Tujuan Sebelum suatu PKBM didirikan di suatu komunitas/kampung/desa perlu dilakukan sosialisasi PKBM kepada seluruh anggota komunitas/kampung/ desa dengan tujuan : 1. Memahami PKBM secara utuh. 2. Memiliki kesadaran akan pentingnya peranan PKBM bagi peningkatan kualitas hidup mereka. 3. Memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam pendirian, pengelolaan dan pengembangan PKBM di komunitas/kampung/desanya. B. Materi Hal-hal yang harus diinformasikan dalam kegiatan sosialisasi PKBM adalah : 1. Konsep PKBM 2. Ruang lingkup dan prinsip-prinsip pendidikan luar sekolah, pendidikan untuk semua dan pendidikan sepanjang hayat. 3. Contoh-contoh PKBM yang sudah lebih dahulu berkembang. 4. Manfaat PKBM bagi masyarakat setempat. 5. Proses pendirian dan pengelolaan PKBM. C. Sasaran Yang menjadi sasaran sosialisasi PKBM adalah seluruh anggota komunitas/kampung/desa, terutama :...